Tentu senang dan bahagia rasanya jika saya dan anda mendapatkana rezeki
dari arah yang tidak diduga sebelumnya. Tahu-tahu datang dan menghampiri
kita. Saya beberapa kali (=baca sering) merasakan bagaimana mendapatkan
rezeki yang tidak saya duga sebelumnya. Umpamanya...
- Saya ingin membeli buku dengan judul "Dahsyatnya Doa Ibu", namun
uang tidak cukup untuk membelinya. Sekitar 2 hari kemudian ada sahabat
yang memiliki buku tersebut, jadilah saya meminjamnya dan membacanya
sampai selesai dan gratis
- Saya ingin sekali bertemu Ustad Yusuf Mansur namun terkendala
aktifitas harian. Sekitar 2 hari setelahnya saya menjumpainya di sebuah
masjid di daerah Bekasi ketika beliau mengisi tausiyah
- Istri saya ingin membeli motor baru namun uangnya belum cukup.
Ajaibnya sekitar seminggu kemudian ada yang datang ke rumah membayar
hutang kepada saya dan menambahkannya dengan ikhlas sekian kali lipat.
Akhirnya motor terbeli dan cash
Enak khan?? Anda mau tahu rahasianya?? Oke, saya buka untuk pembaca
setia blog kami.. Namun sebelumnya anda kudu faham penjelasan berikut
ini
- Rezeki itu sudah ada yang mengaturnya
“Dan tidaklah yang melata di muka bumi ini melainkan Allahlah yang memberi rezkinya. ” (QS. Hud : 6)
- Allah yang meluaskan dan menyempitkan rezeki. Dia meluaskannya
kepada hamba-hamba_Nya yang dikehendaki_Nya. Dia juga yang memberikan
rezeki kepada siapa saja hamba-hamba_Nya tanpa batas dan ukuran.
Tentunya yang secara sadar berupaya untuk menjadi bagian dari hamba_Nya
yang diluaskan rezekinya tanpa batas.
" Allah meluaskan rezeki siapa saja yang Ia kehendaki dan menyempitkan (rezeki siapa saja yng Ia kehendaki)…" (QS.13: 26)
"Dan Allah memberikan rezeki kepada siapa yang ia kehendaki tanpa batas." (QS.24: 38)
Lantas para ulama pun kemudian membuat klasifikasi rezeki yang sudah
pasti dan rezeki yang mungkin diperoleh manusia melalui perbuatan
tertentu. Di antara ulama ada yang membagi rezeki menjadi empat macam:
1.Rezeki yang sudah dijamin
2.Rezeki yang digantungkan pada usaha (kasab)
3.Rezeki yang dijanjikan
4.Rezeki dari arah yang tidak diduga
Cara mendapatkan Rezeki dari arah yang tidak diduga
1. Selaraskan hati rasa dan pikiran (Takwa)Taqwa berasal dari
kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara.
"memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk Allah".
Dari kata waqa ini taqwa bisa di artikan berusaha memelihara dari
ketentuan Allah dan melindungi diri dari dosa/larangan Allah. Bisa juga
diartikan berhati hati dalam menjalani hidup sesuai petunjuk Allah.
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang
tidak disangka-sangkanya. ” (QS. Ath Thala : 2)
Yaitu ‘dari jalan yang tidak diharapkan dan diangankan-angankan ,’
demikian komentar Qatadah, seorang tabi’in (Tafsir Ibnu Katsir 4/48).
Lebih jelas lagi Syaikh Salim Al Hilali mengatakan bahwa Allah Yang Maha
Tinggi dan Agung memberitahukan, barangsiapa yang bertaqwa kepada-Nya
niscaya Dia akan memberikan jalan keluar terhadap problem yang
dihadapinya dan dia akan terbebas dari mara bahaya dunia dan akhirat
serta Allah akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka
(Bahjatun Nadhirin 1/44).
Jika saya bahas lebih mudah dengan bahasa yang gampang difahami tentu
anda akan ngeh dan setuju. Taqwa adalah memelihara fitrah kesucian kita
sebagai manusia yang diciptakan dengan kemuliaan yang sempurna, maka itu
jagalah atau bertaqwalah. Ketika jiwa memahami kebenaran, kemudian
masuk kepada rasa dan pikiran kemudian anda melakukan perbuatan yang
benar. Berarti taqwa itu harus selaras antara hati, pikiran dan
perbuatan anda. Contoh. Ketika anda menemukan dompet dijalan, hati anda
mengatakan takutlah kepada Allah itu bukan hakmu, kemudian rasa, akal
dan pikiran akan bertarung apakah memenuhi ucapan hati atau memenuhi
godaan nafsu dan syaitan. Ketika hati, rasa dan pikiran anda setuju
bahwa itu bukan hak anda sehingga anda tidak mengambilnya maka itulah
yang dinamakan bertaqwa/menjaga diri
Contoh lainnya. Jika hati anda mengatakan,"Rezeki adalah urusan Allah",
kemudian akal pikiran anda tidak terlalu percaya kepada matematika Tuhan
dimana hal itu menahan anda untuk mengambil resiko dalam hal pekerjaan.
Ketika hati, rasa dan pikiran bertentangan artinya anda kurang
bertaqwa, maka hasilnya adalah kejenuhan dan kebosanan. Buktinya anda
sampai sekarang masih bertahan di pekerjaan rutin anda yang melelahkan
dan menjemukan, padahal nurani anda percaya bahwa rezeki itu urusan
Allah swt. Hehehe maaf bercanda..
Makanya jika anda menginginkan rezeki yang tidak terduga datangnya
latihlah diri anda untuk menyelaraskan hati, rasa dan pikiran. Hati
memahami kebenaran, rasa memberikan kesejukan, pikiran untuk
memerintahkan dan badan untuk melakukan kebenaran yang di ilhami oleh
hati nurani anda.
Setelah itu semua terlatih, artinya anda berhasil membangkitkan energi
penuh daya dan akan menghadirkan keajaiban demi keajaiban dalam hidup
anda...
2. Merubah pola ikhtiar (Istighfar)
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah),
niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan
untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki
(yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu
Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).
Istighfar adalah memohon ampun kepada Allah swt atas segala hal yang
sebelumnya kita kerjakan dengan cara yang salah dan mengubahnya dengan
cara yang benar sesuai anjuran agama. Supaya lebih mudah dipahami saya
ingin menjelaskan begini. Istigfar adalah merubah dosa menjadi kebaikan.
Jadi bukan semata-mata mulut bersitighfar setiap hari 100 kali namun
perbuatannya tetap tidak diubah.
Contoh,
- Barangkali rezeki anda berasal dari sumber yang haram kemudian anda bertaubat dan merubahnya dengan cara yang halal.
- Barangkali anda suka mengurangi takaran dan timbangan, tidak perhatian dengan pelanggan atau apapun maka rubahlah
- Barangkali anda banyak meninggalkan shalat dan kewajiban-kewajiban
lainnya, makanya rezeki anda selalu seret. Atau mungkin lancar namun ada
saja pengeluarannya sehingga tidak pernah cukup. Makanya ubahlah dari
sering meniggalkan kewajiban-kewajiban agama kepada selalu mengerjakan
kewajiban-kewajiban agama.
- Mungkin anda suka berbohong maka ubahlah dengan kejujuran
- Makanya ubahlah perbuatan-perbuatan dosa anda kepada kebaikan demi
kebaikan niscaya rezeki yang anda takutkan akan berkurang justru akan
bertambah dan datang dari arah yang tiada pernah anda sangka
sebelumnya..
- Ganti energi negatif yang sering anda pancarkan dan ubah salurannya menjadi bening dan positif.
Percaya dan jangan takut, ketika anda merubah pola ikhtiar dan bertaubat
dengan cara-cara yang tidak baik dalam mencari rezeki ke arah yang baik
maka rezeki yang anda takutkan akan berkurang justru akan bertambah.
Dan caranya seringkali justru dari jalan yang tidak pernah kita duga
sebelumnya.
3. Memberi
Sebagian orang barangkai menyangka bagaimana mungkin berinfaq dapat
mendatangkan rezeki dan karunia Allah, sebab dengan berinfaq harta kita
menjadi berkurang. Ketahuilah Dzat Yang Maha Memberi Rezeki telah
berfirman :
“Dan apa-apa yang kalian infaqkan dari sebagian harta kalian, maka Allah akan menggantinya. ” (QS. Saba: 39)
Mungkin sebagian Anda ada yang berkata, “Untuk diri sendiri saja
susah kok harus ngasih orang lain.” Ya, itu logika kita. Padahal rezeki
datang dan perginya sering tidak pakai logika.Itulah alasan kebanyakan
orang yang enggan untuk memberi/sedekah. Mengapa dengan memberi/sedekah
harta kita tidak akan berkurang justru bertambah? Berikut Penjelasannya.
Penjelasan, tidak berkurang harta karena sedekah
Tidak berkurang harta karena sedekah itu benar adanya. Namun kita harus
melihatnya tidak dalam penglihatan indera kita. Secara fisik justru
harta kita berkurang, namun secara hukum fisika kuantum tidak ada yang
berkurang dari harta yang kita sedekahkan. Begini penjelasannya.
Hukum fisika kuantum melihat bahwa alam semesta adalah lautan energi
yang bergetar. Energi di alam itu satu berbentuk energi vibrasi kuanta.
Ada mobil, rumah, gedung, orang, tumbuhan, binantang dan segala sesuatu
terbuat dari bahan yang sama yaitu partikel terkecil dari atom yakni
quanta. Quanta adalah energi pembentuk alam semesta. Energi yang
mempunyai kecerdasan dan hidup.
Jadi saya, anda, harta saya dan harta anda adalah satu juga. Terbuat
dari bahan yang sama. Maka bayangkanlah ketika anda menyedekahkan harta
anda artinya anda memberikan apa yang anda punya ke anda juga. Khan
bahan pembentukan alam semesta adalah satu juga yakni energi kuanta.
Kenapa sedekah? Karena merasa lebih. Merasa lebih pada hukum fisika
kuantum artinya memang lebih. Energi lebih nyata dalam diri anda.
Bayangkan ketika harta anda disedekahkan artinya energi itu berkata
kepada semesta "Saya merasa lebih, sehingga saya menyedekahkan harta
saya". Kata-kata lebih dari pikiran anda mengundang energi lainnya
(harta) sesuai apa yang anda bagikan sebelumnya mendatangi anda. Rasa
(Energi) tersebut akan menarik perhatian energi lainnya untuk memenuhi
rasa lebih anda berlipat ganda sesuai dengan matematika Tuhan.
"Siapa yang memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman
yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasannya dan baginya pahala yang
mulia.” (QS. Al Hadiid 57:11)
Biar lebih mudah dipahami bayangkan kata-kata lebih adalah kucing. "Hai
saya kucing lho?" Siapa yang mendekat? Tentu kucing-kucing yang lain,
tidak mungkin tikus yang mendekat. "Hai saya juga kucing lho" Kata
kucing-kucing yang lain, "Kalau begitu kita kucing-kucingan yuk" hehehe
Teriakkan dengan lantang "Saya berhasil".... tujukan teriakan anda
kepada yang lain.. Maka orang yang lain akan berkerumun mendatangi anda
dengan ucapan "selamat anda berhasil"..
Teriakkan dengan lantang "Saya miskin", maka akan tertariklah
kemiskinan-kemiskinan yang lain yang mengerumuni anda.. Anda dermawan
sesungguhnya anda dermawan untuk kebaikan diri anda sendiri, anda kikir
maka sebenarnya anda kikir terhadap diri anda sendiri.
"Ingatlah kamu ini orang-orang yang diajak untuk
menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah maka diantara kamu ada orang yang kikir,
dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri.
Dan Allah Yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan
(Nya)...” (QS. Muhammad 38)
Maka latihlah rasa lebih anda dengan banyak-banyak bersedekah. Percaya
itu tidak mengurangi harta anda. Bagaimana berkurang? La wong anda
menyedekahkan untuk diri anda sendiri (kalau kita melihatnya dari
kacamata fisika kuantum)
"Tidak akan pernah berkurang harta yang
disedekahkan kecuali ia bertambah...bertambah...bertambah...” (HR. Al Tirmidzi)
Jangan putus di anda, agar lebih banyak mendapatkan rezeki dari Allah SWT, maka silahkan bagikan artikel ini ke semua orang kenalan dan kesayangan anda
Semoga kita selalu hidup bahagia.